Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penumpang Qatar Airways Trauma Setelah Berjam-jam Duduk di Samping Mayat Selama Penerbangan

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 27 Februari 2025 |17:29 WIB
Penumpang Qatar Airways Trauma Setelah Berjam-jam Duduk di Samping Mayat Selama Penerbangan
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
A
A
A

JAKARTA – Pasangan asal Australia menceritakan pengalaman mereka saat terpaksa duduk di samping jenazah selama penerbangan Qatar Airways. Pasangan Mitchell Ring dan Jennifer Colin mengatakan momen tersebut memberikan pengalamam traumatis bagi mereka.

Berbicara kepada Channel 9 Australia, Ring dan Colin menceritakan bahwa saat itu mereka sedang dalam perjalanan ke Venesia untuk liburan saat seorang penumpang wanita meninggal di deretan kursi sebelah mereka selama penerbangan dari Melbourne ke Doha, Qatar.

Pasangan itu mengatakan awak kabin meletakkan jenazah wanita itu, yang ditutupi selimut, di samping Ring selama empat jam terakhir penerbangan tanpa menawarkan untuk memindahkannya, meskipun ada kursi kosong.

Menurut Ring, penumpang wanita itu tiba-tiba ambruk di tengah penerbangan dan kru pesawat dengan cepat merespon untuk memberi pertolongan. Namun, sayangnya, nyawa wanita itu tidak dapat diselamatkan.

Dia mengatakan bahwa kru pesawat telah mencoba memindahkan jasad almarhumah ke kelas bisnis tetapi mengalami kesulitan.

"Mereka mencoba memindahkannya ke kelas bisnis, tetapi dia adalah wanita yang cukup besar dan mereka tidak dapat membawanya melewati lorong," katanya, sebagaimana dilansir Quartz.

"Mereka tampak sedikit frustrasi, lalu mereka hanya melihat saya dan melihat kursi tersedia di samping saya, istri saya berada di sisi lain, kami berada di deretan empat kursi."

"Mereka berkata, 'Bisakah Anda pindah?' dan saya hanya berkata, 'Ya, tidak masalah," jelas Ring.

"Kemudian mereka menempatkan wanita itu di kursi yang saya duduki."

 

Sementara Colin dapat pindah ke kursi kosong di dekatnya, Ring mengatakan bahwa ia tidak diberi pilihan untuk melakukannya oleh awak kabin - meskipun ada kursi kosong.

Ketika pesawat mendarat empat jam kemudian, ia mengatakan penumpang diminta untuk tetap di tempat sementara staf medis dan polisi naik ke pesawat dan mengevakuasi jenazah tersebut.

Pasangan itu akhirnya melakukan penerbangan lanjutan ke Italia, di mana mereka berkata bahwa mereka masih berusaha untuk menikmati liburan yang menyenangkan. Dalam wawancara dengan Channel 9 pasangan itu mengatakan mereka belum dihubungi oleh Qatar Airways dan ditawari dukungan apa pun terkait trauma yang mereka alami.

"Mereka memiliki kewajiban untuk menjaga pelanggan dan staf mereka, kami harus dihubungi untuk memastikan, apakah Anda memerlukan dukungan, apakah Anda memerlukan konseling," kata Ring.

"Saya tidak tahu pasti apa yang saya rasakan dan ingin berbicara dengan seseorang untuk memastikan saya baik-baik saja."

Dalam pernyataan kepada Channel 9, Qatar Airways mengatakan:

"Pertama-tama, pikiran kami tertuju pada keluarga penumpang yang meninggal dunia dalam penerbangan kami."

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan atau tekanan yang mungkin ditimbulkan oleh insiden ini, dan sedang dalam proses menghubungi penumpang sesuai dengan kebijakan dan prosedur kami," maskapai menambahkan.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement