Memang, kukuban ing sak wetane Gunung Lawu, atau wilayah tertutup yang berada di sebelah timur Gunung Lawu ini dari masa ke masa senantiasa jadi momok menakutkan bagi para penguasa keraton-keraton Jawa tengah-selatan. Medan tempuh yang cukup sulit antara mancanegara timur, dan ibu kota keraton memberikan semacam perasaan bebas merdeka kepada para bupati kawasan timur, khususnya pejabat tinggi yang membawahi daerah-daerah paling timur yang berkedudukan di Madiun.
Hal tersebut membuat keluarga bupati berpengaruh di wilayah yang jarang penduduknya ini mengembangkan rasa kedaerahan yang kuat. Rumitnya masalah terjadi ketika Sultan Hamengkubuwono I memerintahkan Bupati Mangkudipuro, untuk mengatasi pem-bangkangan Bupati Sawoo.
Tugas yang diberikan oleh Sultan Hamengkubuwono I menyisakan masalah bagi Bupati Mangkudipuro karena dia memiliki hubungan dekat dengan Bupati Sawoo (Distrik Arjowinangun, Ponorogo). Bupati Mangkudipuro menjalankan perintah Sultan Hamengkubuwono I dengan setengah hati
(Awaludin)