JAYANEGARA memerintah di Kerajaan Majapahit dengan semena - mena. Bahkan sang raja sempat mengutarakan ingin menikahi kedua saudara tirinya yang merupakan anak Raden Wijaya dari pernikahannya dengan Gayatri.
Kecantikan Tribhuwana Wijayatunggadewi dan Dyah Wiyat atau Rajadewi Maharajasa memang membuat banyak laki-laki terpesona dan berniat menikahinya. Bahkan konon para calon pelamar kedua putri cantik Gayatri datang dari negeri seberang. Mereka jauh-jauh datang dari negeri Jiran untuk melamar Tribhuwana Wijayatunggadewi dan Dyah Wiyat.
Gayatri tidak terkejut manakala raja memanggilnya untuk membahas nasib kedua saudara tirinya. Bagaimanapun, perkawinan antar-anggota kerajaan adalah perkara orangtua maupun pemerintah karena bisa menjadi landasan bagi aliansi politik baru.
Gayatri menduga awalnya Jayanagara mendukung gagasannya menikahkan putri bungsunya dengan pangeran muda Wengker, sebagaimana dikisahkan pada buku "Gayatri Rajapatni : Perempuan Dibalik Kejayaan Majapahit". Apalagi saat sang putri juga tengah jatuh cinta ke pangeran muda itu sehingga membuat sang raja Majapahit itu memberikan kepeduliannya.
Apalagi pernikahan itu juga membuat kemungkinan besar negeri itu akan tunduk ke federasi Majapahit saat itu dianggap hal tepat oleh Gayatri. Tetapi Gayatri lebih terkejutnya lagi dengan upaya Jayanagara yang membuat keputusan kontroversial.