Para pemimpin Israel mengatakan bahwa mereka berencana untuk memfasilitasi keberangkatan sukarela warga Palestina dari Gaza, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerukan agar daerah tersebut dievakuasi secara permanen dan dibangun kembali sebagai resor pantai di bawah kendali AS.
Israel melanjutkan serangan udara di Gaza pada 18 Maret, setelah dua bulan relatif tenang selama gencatan senjata yang didukung AS untuk memungkinkan pertukaran sandera dengan tahanan Palestina di penjara Israel.
Ratusan warga Palestina telah terbunuh sejak itu dan Israel juga telah menghentikan bantuan ke daerah kantong itu, dengan mengatakan sebagian besar diambil oleh Hamas.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengutuk pembunuhan lebih dari 1.000 orang yang dilaporkan sejak gencatan senjata runtuh, Guterres juga semakin khawatir tentang retorika yang menghasut tentang perampasan tanah oleh Israel.
Upaya yang dipimpin oleh mediator Qatar dan Mesir untuk memulai pembicaraan yang bertujuan mengakhiri perang kembali ke jalurnya sejauh ini gagal membuat kemajuan dan kembalinya militer ke Gaza telah memicu protes di Israel oleh keluarga dan pendukung beberapa sandera.
(Rahman Asmardika)