Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dirgahayu Kopassus! Hikayat Pasukan Baret Merah yang Dirintis Sopir Ratu Belanda di Perang Dunia II

Fahmi Firdaus , Jurnalis-Rabu, 16 April 2025 |00:11 WIB
Dirgahayu Kopassus! Hikayat Pasukan Baret Merah yang Dirintis Sopir Ratu Belanda di Perang Dunia II
Dirgahayu Kopassus! Hikayat Pasukan Baret Merah yang Dirintis Sopir Ratu Belanda di Perang Dunia II/ist
A
A
A

JAKARTA - Hari Ulang Tahun Komando Pasukan Khusus (HUT Kopassus) diperingati setiap 16 April. Pasukan elite TNI Angkatan Darat (AD) ini dibentuk sejak tahun 1952 silam. Tahun ini, Kopassus memperingati HUT yang ke-73.

Kopassus mempunyai spesifikasi seperti anti-gerilya, anti-teror, intelijen, pengintaian khusus, peperangan nonkonvensional, hingga sabotase. Pasukan Kopassus mempunyai ciri khas dengan baret merah. Baret merah Kopassus mempunyai filosofi tersendiri.

Warna merah pada baret Kopassus menyandang arti keberanian yang luar biasa, motivasi tinggi guna meraih kesuksesan, kematangan dalam pola pikir serta olah rasa, keseimbangan IQ (intelligent quotient) serta EQ (emotional quotient).

Setiap penugasan yang diemban, pasukan yang memiliki motto “Berani, Benar, Berhasil”, ini adalah harus tercapainya suatu kemenangan untuk merebut sasaran yang diperintahkan. 

Kopassus sendiri dibentuk oleh seorang mantan instruktur Korps Speciale Troepen (KST) atau Pasukan Khusus Belanda atas perintah Letkol Alex Evert Kawilarang. Tidak hanya tentara, tapi juga anak petani Bunga Tulip yang sempat jadi sopir Ratu Belanda, Wilhelmina di masa Perang Dunia II.

Saat itu dia dimintai untuk merintis cikal-bakal pasukan komando yang terlatih untuk tugas khusus, dengan personel pilihan yang digembleng sangat keras.

Usaha pembentukannya tidak begitu mudah karena tidak ada sumber daya manusia yang memadai. Bisa jadi impian Kolonel Alex Kawilarang dan Letkol Slamet Riyadi untuk membentuk sebuah pasukan khusus yang terlatih, tidak bisa terwujud.

Untung saja ada Idjon. Kolonel Alex Kawilarang pun memintanya untuk ambil bagian dalam cita-citanya ini. Setelah bersedia, ia mulai aktif di TNI dengan pangkat mayor. Idjon segera melatih kader perwira dan bintara untuk menyusun pasukan. Setelah satu kompi satuan terbentuk, jadilah ia sebagai komandan pertama.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement