Dikatakan Said Iqbal, May Day bukan sekadar hari libur, melainkan momen perjuangan hak-hak buruh.
“May Day is not a holiday, May Day is struggling of labor issue. Hari buruh bukan hari libur, May Day adalah hari perjuangan kaum buruh,” tegasnya.
Ia juga menyatakan, optimisme bahwa Presiden Prabowo Subianto akan mewujudkan welfare state (negara kesejahteraan) yang diidamkan pekerja.
“Kami yakin, kami percaya, dan kami akan mendukung Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan negara kesejahteraan bagi tenaga kerja," pungkasnya.
Perayaan May Day 2025 yang dihadiri Presiden Prabowl Subianto diprediksi akan diikuti lebih dari 1 juta buruh di seluruh Indonesia, dengan puncak aksi di Monas sebagai simbol persatuan dan perjuangan kelas pekerja.
(Awaludin)