Mungkin kandidat yang paling disorot adalah Silvia Delgado. Ia pernah mewakili Joaquin 'El Chapo' Guzman, mantan kepala Kartel Sinaloa, pada 2016. Dia mengunjungi El Chapo setiap minggu di penjara untuk berbagi kabar terbaru. Ini sebelum akhirnya dia diekstradisi ke AS dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Sekarang, dia berharap untuk menjadi hakim pengadilan pidana di Chihuahua.
Pada suatu sore baru-baru ini di kota perbatasan Ciudad Juarez, Delgado membagikan brosur dan berbincang dengan para pemilih di luar sekolah setempat.
"Saya tidak korup," katanya.
"Mereka tidak bisa membakar Anda karena telah mewakili seseorang."
"Warisan terbaik yang dapat saya berikan, sebagai manusia dan untuk anak-anak serta cucu-cucu saya, adalah menjadi orang yang berintegritas, yang selalu membela orang lain."
Dia menganggap, pekerjaannya mewakili El Chapo, yang termasuk mengajukan petisi agar dia diberi selimut di penjara, sejalan dengan tugas profesionalnya.
Delgado berterus terang tentang alasan dia menerima pekerjaan itu. Menurutnya, itu merupakan langkah maju yang besar baginya sebagai pengacara. Ia pun akan melakukannya lagi.
"Saya tertarik karena itu merupakan peluang karier. Menangani kasus tokoh yang sangat terkenal," ucapnya.
Dia mengaku tak pernah menghubungi pengacara El Chapo sejak kasus tersebut. Namun, ia setuju membantu istri El Chapo, yang memiliki kewarganegaraan ganda AS-Meksiko, untuk membawa anak-anaknya ke AS.
Menjelang pemilihan umum pada 1 Juni, organisasi sipil, asosiasi hakim, dan beberapa anggota parlemen Meksiko menyuarakan kekhawatiran serius tentang pemungutan suara. Menurut para kritikus, ini dapat membahayakan supremasi hukum.
Sekitar 5.000 kandidat bersaing untuk lebih dari 840 posisi federal, termasuk semua hakim Mahkamah Agung.
Kelompok hak asasi manusia Meksiko, Defensorxs mengatakan, telah mengidentifikasi sekitar 20 orang yang memiliki pelanggaran pidana, tuduhan korupsi terhadap mereka, atau hubungan masa lalu dengan kartel. Ini termasuk seorang pengacara pembela yang mewakili gembong narkoba Joaquin 'El Chapo' Guzman.
Sementara itu, analisis Judicial Electoral Observatory (OEJ), telah menandai lebih dari 130 kandidat dengan kemungkinan besar menang tanpa adanya kandidat lawan.
(Erha Aprili Ramadhoni)