Wilayah pesisir Kukar, seperti yang berbatasan langsung dengan Kota Samarinda, juga tercatat memiliki curah hujan harian sekitar 50 milimeter. “Itu masih kategori menengah, tapi karena berlangsung terus-menerus, dampaknya bisa signifikan,” kata Gilang.
BMKG Samarinda telah mengeluarkan peringatan dini cuaca dan meminta masyarakat untuk terus memantau informasi resmi melalui akun Instagram mereka di @bmkg_samarinda_.

“Walaupun musim kemarau diperkirakan baru mulai akhir Juni, saat ini curah hujan masih tinggi. Masyarakat tetap harus waspada,” ujar Gilang.
Hingga siang hari, hujan belum juga reda di sebagian besar wilayah Tenggarong. Sejumlah warga mulai mengeluhkan sulitnya akses keluar rumah dan terbatasnya bahan makanan. Mereka berharap penyaluran logistik dari pemerintah daerah segera dilakukan, termasuk makanan siap saji dan kebutuhan darurat lainnya.
(Angkasa Yudhistira)