Sementara itu, Deputy Director Karsa City Lab, William Reynold menyebut JFF 2025 hadir sebagai respons atas tiga momentum strategis: pertama, penyusunan RPJMD Jakarta 2025–2030; kedua, Jakarta menuju usia ke-500 tahun, dan ketiga, penyusunan rencana Jakarta sebagai salah satu dari 20 Global Cities dunia.
“Ini bukan sekadar festival, melainkan bentuk komitmen Jakarta membangun ruang diskusi publik yang hidup dan inklusif. Tema Collaborate to Elevate kami angkat sebagai ajakan terbuka kepada semua pihak untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan kota,” ucap William.
William menambahkan, festival ini mengusung empat nilai utama: relevan bagi semua kalangan, kolaboratif melalui diskusi lintas disiplin, inklusif karena melibatkan berbagai latar belakang, serta mencerminkan cita-cita Jakarta menjadi kota kelas dunia.
Lebih dari 300 kolaborator, 203 narasumber, dan 11 pembicara internasional akan hadir membahas 50 topik diskusi dan menghadirkan 40 aktivasi komunitas.
"Sejumlah mantan gubernur Jakarta—Sutiyoso, Fauzi Bowo, Basuki Tjahaja Purnama, dan Anies Baswedan—juga turut ambil bagian sebagai bentuk refleksi dan kontribusi lintas era," ujarnya.
(Angkasa Yudhistira)