Pada kesempatan itu, Prabowo juga menceritakan bahwa dirinya mantan prajurit selalu menjunjung tinggi perdamaian dan rekonsiliasi. Dia mengakui, sebagai tentara memahami secara mendalam nilai dari perdamaian dan pentingnya menghindari kekerasan yang tak berujung. Sehingga mengedepankan negosiasi daripada saling membunuh.
“Saya ingin mengatakan bahwa saya adalah mantan tentara. Dan sebagai mantan tentara, saya benar-benar memahami nilai dari perdamaian dan rekonsiliasi. Sebagai mantan tentara, saya selalu mencoba, bahkan dari dulu, selalu mencoba untuk bernegosiasi. Negosiasi, negosiasi, negosiasi. Lebih baik berbicara daripada saling membunuh. Ini adalah posisi saya. Selalu bicara, selalu bernegosiasi,” tegasnya.
(Angkasa Yudhistira)