Setidaknya 20 sound horeg yang datang untuk memeriahkan agenda tahunan desa. Acaranya adalah pemberian santunan anak yatim yang ditutup dengan karnaval. Santunan digelar pada Jumat, 27 Juni 2025, sore hingga malam hari.
Acara santunan tetap berjalan lancar hingga selesai. Sabtu siang, evakuasi peralatan rampung dan kegiatan dilanjutkan dengan karnaval meriah di hari sama.
"Besoknya dibawakan alat berat, ekskavator dan traktor untuk membantu proses evakuasi," kata David yang juga Ketua Paguyuban Sound Malang Bersatu ini.
Beruntung, tidak ada kerusakan berarti yang terjadi, dan seluruh peserta serta panitia selamat tanpa cedera. "Kerusakan tidak ada, hanya akses yang terhambat karena lumpur dan hujan deras," ucapnya.
(Fetra Hariandja)