Selama bertugas Sutanto dikenal sangat tegas menumpas segala bentuk kriminalitas terutama perjudian. Ketika menjabat kapolda Sumut, misalnya, Tanto begitu ganas menggulung semua bandar judi. Sepak-terjang tanpa kompromi itu bahkan membuat raja judi di wilayah itu tak berkutik. Hal sama diterapkan ketika dia menjabat kapolri.
“Dia (Sutanto) menginstruksikan seluruh kapolda memberantas judi, dan hasilnya harus bisa dilihat dalam waktu seminggu. Jika gagal, kapolda akan dicopot,” kata Nengah Bawa dalam buku Ajeg Bali: Gerakan, Identitas Kultural dan Modernisasi.
Lulusan Adhi Makayasa Akpol 1982 ini merupakan kapolri ke-22 atau menjabat periode 17 April 2015 sampai dengan 14 Juli 2016. Seperti Sutanto, Badrodin juga berpengalaman sebagai reserse.
Kariernya dimulai Danton Sabhara Ditsamapta Polda Metro Jaya. Setelah itu bermacam penugasan melekat di pundaknya seperti Kapoltabes Medan, Dirreskrim Polda Jatim, hingga Kapolwiltabes Semarang Polda Jateng.
Polisi kelahiran Jember, Jawa Timur ini tercatat empat kali menjadi orang nomor satu di polda, mulai Kapolda Banten (2004), Kapolda Sulteng (2006), Kapolda Sumut (2009) dan Kapolda Jatim (2010). Badrodin menembus bintang tiga saat dipromosikan sebagai wakapolri pada 2014-2015. Presiden ke-7 RI Joko Widodo lantas memercayainya sebagai kapolri menggantikan Jenderal Pol Sutarman.