Lulusan terbaik Akpol 1987 ini menjabat kapolri pada rentang waktu 13 Juli 2016 hingga 22 Oktober 2019. Rekam jejaknya terbilang sangat cemerlang. Saat berpangkat AKBP, Tito memimpin tim Densus 88 yang melumpuhkan buron teroris paling dicari: Dr Azahari.
Tito bersama koleganya seperti Idham Azis, Saiful Maltha, Petrus Golose da Rycko Amelza Dahniel menyergap Azahari di Songgoriti, Kota Batu pada 9 November 2005. Keberhasilan itu membuatnya menerima kenaikan pangkat luar biasa dari Kapolri Jenderal Pol Sutarman.
Karier Tito terus meroket. Jabatan teritorial level bintang dua yang pernah disandangnya antara lain Kapolda Papua dan Kapolda Metro Jaya. Nama Tito mulai santer disebut sebagai calon kapolri ketika pada 14 Maret 2016 dia diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Tito akhirnya dipercaya Presiden Jokowi sebagai kapolri, menggantikan Badrodin Haiti. Usai pensiun, polisi kelahiran Palembang ini tetap jadi orang kepercayaan Jokowi. Dia diplot sebagai menteri dalam negeri pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
(Zen Teguh)