Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Banjir Rendam Jakarta, Jenderal Terbaik Akmil 78 Menangis di Tebet Kenang Hidup Susah di Tepi Ciliwung

Zen Teguh , Jurnalis-Selasa, 08 Juli 2025 |03:03 WIB
Banjir Rendam Jakarta, Jenderal Terbaik Akmil 78 Menangis di Tebet Kenang Hidup Susah di Tepi Ciliwung
KSAD ke-29 Jenderal TNI (Purn) Budiman saat masih aktif berdinas. (Foto: Dok. TNI AD).
A
A
A

Tempat tinggal mereka sangat sederhana, berupa rumah petak 6,5 x 3 meter. Rumah ini berada di kawasan padat penduduk. Tak jauh dari permukiman tersebut terdapat Kali Ciliwung yang setiap saat, bila hujan deras turun, kerap meluap dan akhirnya memicu banjir.

Saat lulus SD pada 1968, Budi bersama orang tuanya menempati rumah baru di Jalan Slamet Riyadi II/7B. Mirisnya, rumah itu bekas bangunan WC sekolah yang telah dirobohkan dan didirikan bangunan baru.

Lantaran dibikin dengan bahan seadanya, ada bagian-bagian yang sekadar ditempel tripleks bekas. Saat panas menyengat, tripleks itu melengkung sehingga membuat celah di dinding. “Jika malam hari, angin dari luar masuk sehingga Budi dan saudara-saudaranya kedinginan,” tulis Disjarahad.

Pemilik Gelar Langka

Lulus dari SMA 8 Jakarta, Budi melanjutkan karier ke Lembah Tidar, Magelang. Dia diterima sebagai calon Taruna di Akmil. Di tempat inilah pria kelahiran 25 September 1956 ini ditempa.

Sosoknya yang cerdas membuat Budiman lulus dengan predikat menakjubkan. Dia diganjar lencana Adi Makayasa–Tri Sakti Wiratama Akmil 1978 alias lulusan terbaik. Dalam perjalanannya, karier militer serdadu dari kecabangan Zeni ini terbilang meroket.

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement