Dedi pun menambahkan, percepatan berbasis kolaborasi pentahelix yang mengintegrasikan lima pilar yakni government (Polri/pemda), academia (keahlian gizi Dokkes Polri), private sector (penyedia bahan pangan), civil society (relawan/Bhayangkari), dan media (transparansi program).
"Dokkes Polri menjadi tulang punggung keistimewaan dalam hal food security dalam model sinergi ini," ujar Dedi.
Ia menekankan, bahwa 156 SPPG nasional yang telah dibangun di seluruh Polda jajaran akan dikejar menjadi 200 unit.
Menurut Dedi, pembangunan serentak SPPG ini membuktikan keseriusan Polri menjembatani kebijakan strategis pemerintah dengan kebutuhan riil masyarakat.
"Melalui pendekatan human security berbasis pentahelix, SPPG MBG bukan sekadar dapur umum melainkan role model ketahanan pangan multisektor," ujarnya.
Dokkes Polri, kata Dedi, akan mengoptimalkan inovasi pangan berkelanjutan untuk memastikan zero gap akses gizi masyarakat.
(Awaludin)