Namun, pada awal tahun ini, Pop Mart menarik semua boneka Labubu dari toko-toko di Inggris setelah terdapat laporan pelanggan yang berebut hingga berkelahi demi mendapatkan boneka tersebut.
Mainan tersebut kerap kali dijual dalam koleksi “blind boxes”, yang membuat antusiasme penggemar meningkat sebab mereka baru mengetahui desain asli bonekanya setelah membukanya.
Popularitas boneka Labubu tersebut pun ikut andil dalam kesuksesan penjualan Pop Mart. Dalam data perusahaan tersebut, tercatat pendapatan yang diraih sekitar 13 miliar yuan atau setara dengan Rp29 triliun pada tahun 2024, lebih dari dua kali lipat angka tahun sebelumnya.
Perusahaan tersebut bahkan pada tahun lalu membuka toko baru di lima negara, termasuk Italia dan Spanyol.
(Rahman Asmardika)