Menurutnya, video tersebut diduga direkam oleh santri lain yang berada di lantai dua ponpes. Namun, ia mengaku belum mengetahui secara pasti siapa perekamnya, karena kepolisian saat ini fokus menyelidiki dugaan penganiayaan oleh kiai berinisial B, yang merupakan pemilik ponpes.
"Terduga pelaku ini pemilik ponpes. Memang kalau dari keterangannya, cambuk itu bagian dari aturan tertulis di ponpes jika ada pelanggaran yang dilakukan santri," jelas Leha, sapaan akrabnya.
Kasus ini saat ini masih ditangani oleh pihak kepolisian. Baik korban maupun terduga pelaku sudah dimintai keterangan. Nurlehana juga mengaku sempat terkejut saat mengetahui video kejadian itu beredar luas di media sosial.
"Aku enggak tahu kok bisa viral. Memang saya dapat video itu dari pengacara korban. Cuma soal kenapa bisa viral, saya enggak paham. Video itu kami ketahui setelah pemeriksaan korban dan saksi," pungkasnya.
(Awaludin)