JAKARTA – DPRD Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), sepakat membentuk tim panitia khusus (pansus) dan menggunakan hak angket terkait pemakzulan Bupati Pati, Sudewo. Beberapa fraksi di DPRD Pati seperti PKS, Demokrat, dan Gerindra menyetujui pembentukan pansus hingga penggunaan hak angket terhadap Bupati Pati.
Laporan jurnalis iNews TV, Lazarus Sandy, Rabu (13/8/2025), beberapa kebijakan Sudewo dinilai tidak pro-rakyat dan telah menimbulkan kegaduhan.
Dalam demonstrasi ini, Sudewo yang mengenakan kemeja putih dan peci hitam sempat naik ke atas mobil polisi dan menyampaikan beberapa kata kepada para pedemo. Tak berselang lama, Sudewo langsung dilempari botol air mineral oleh para demonstran setelah memohon maaf.
Usai dilempari botol air kemasan, Sudewo pun terlihat langsung turun menyelamatkan diri. Bahkan, orang yang diduga ajudannya langsung sigap menepis botol minuman kemasan dengan tameng bertuliskan “Polisi”.
Massa masih terus bertahan melakukan demonstrasi menuntut Bupati Pati lengser dari jabatannya. Mereka tetap bertahan di sekitar Kantor Pemkab Pati meskipun sempat terjadi lempar-lemparan dengan aparat kepolisian.
Polisi sempat menembakkan gas air mata dan water cannon kepada massa aksi atau masyarakat Pati. Massa juga menyebut bakal terus bertahan hingga tuntutannya dikabulkan. Masyarakat merasa kecewa akibat kebijakan yang diambil oleh Bupati Pati.
Bupati Pati, Sudewo, sendiri menjadi sorotan lantaran mengeluarkan kebijakan kenaikan PBB-P2 hingga 250 persen. Masyarakat menolak dengan keras.
Dalam aksi ini, bantuan logistik dari warga berupa air mineral kemasan hingga sejumlah hasil bumi seperti pisang dan lain sebagainya telah memadati posko yang berada di depan halaman Pemkab Pati.
Tak hanya itu, mobil komando yang menjadi pusat massa aksi menyuarakan protesnya juga sudah terparkir di lokasi. Terlihat, mobil komando itu juga ditempeli sejumlah poster tuntutan.
"Bupati Pati Sudewo Mundur Secara Ksatria atau Dilengserkan Rakyat Secara Paksa. #LawanBupatiPreman, Arogan, Pembohong, Penipu Rakyat," tulis poster berwarna putih yang menempel di mobil komando tersebut.
(Fetra Hariandja)