JAKARTA - Mayor Jenderal (Purn) TNI I Gusti Kompyang (IGK) Manila meninggal dunia, pada Senin (18/8/2025). IGK Manila merupakan legenda dalam dunia olahraga nasional.
Bukan hanya di dunia wushu yang membuatnya dijuluki sebagai Bapak Wushu Indonesia. IGK Manila juga pernah membawa Timnas Indonesia meraih emas saat SEA Games 1991.
Meski terlahir sebagai tentara, dunia olahraga melekat pada dirinya. Ia pun sempat dipercaya menjadi manajer klub sepak bola Persija Jakarta.
Selain itu, ia pernah memegang sejumlah jabatan sipil, seperti Ketua STPDN pada 1995, Sekjen Departemen Penerangan pada 1998, Otorisator BIKN pada 2000. Kemudian, menjadi Wakil Ketua Umum ORARI pada 2006 dan Ketua BWSI PSSI pada 2007.
Semasa menjadi tentara, berbagai posisi strategis pernah diemban jebolan Akademi Militer (Akmil) 1964 itu. Mulai jadi Danton Yon PP pada 1965, ADC Pangkopur Pom IV Kalbar pada 1966, Pama Ronyid Pom 14/HN pada 1967, Kasubro OPS Pom 14/HN pada 1968, Danki 35 Pom 14/HN pada 1969.
Kemudian, Paurmin Denma Dikpom pada 1970, ADC Sekpri Bakin pada 1970, Gunmil Pusdikpom pada 1974, Karowas pada 1977, Pa Hub PS PBB pada 1977, Kabag Hartib Disprovad pada 1978. Lalu menjadi Kapomdam IV/Sriwijaya pada 1985, Dan Pusdik Pom pada 1985, Wadan Puspom pada 1988, dan Staf Ahli Pangab pada 1993.
Berbagai operasi militer juga pernah dilakukan IGK Manila, di antaranya operasi Penumpasan G-30S/PKI 1965, Operasi Dwikora 1966, Operasi PGRS 1967, Operasi Ganesha 1982, dan ia juga pernah menjadi Kontingen Garuda VII.
IGK Manila pun terjun ke dunia politik dan terakhir bergabung ke Partai Nasdem. Kabar meninggalnya IGK Manila disampaikan Sekjen Nasdem Hermawi Taslim. IGK merupakan kelahiran 8 Juli 1942, sehingga meninggal di usia 83 tahun.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Telah berpulang ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Mayor Jenderal (Purn.) I Gusti Kompyang (IGK) Manila, pada hari ini, Senin, 18 Agustus 2025," ujarnya.
Menurut Hermawi, jenazah IGK Manila akan diberangkatkan dari Rumah Sakit Bunda menuju Rumah Sakit Pusat Gatot Soebroto untuk dimandikan. "Setelah itu, jenazah akan dibawa menuju Aula ABN dan diperkirakan tiba pukul 14.00 WIB, Senin, 18 Agustus 2025. Jenazah akan disemayamkan di Aula ABN untuk memberikan kesempatan bagi keluarga, sahabat, dan handai taulan memberikan penghormatan terakhir," katanya.
(Arief Setyadi )