JAKARTA – Gunung Semeru mengalami empat kali erupsi pagi ini, Kamis (21/8/2025), pukul 00:45 WIB, 05:31 WIB, 05:48 WIB, dan 06:58 WIB. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan kolom letusan terbesar mencapai ±1.000 meter atau 1 km di atas puncak.
Gunung Semeru, yang secara administratif terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, masih berstatus waspada atau level II.
"Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Kamis, 21 Agustus 2025, pukul 05:48 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati ±1.000 m di atas puncak (±4.676 m di atas permukaan laut)," ungkap Petugas Pos Pengamatan Gunung, Liswanto.
Liswanto menambahkan, kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang mengarah ke barat daya. Saat laporan ini dibuat, erupsi masih berlangsung.
Lebih lanjut, Liswanto mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda oleh awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
"Tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," tambah Liswanto.
Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava pijar, dan aliran lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," pungkasnya.
(Awaludin)