Veldkamp menghadapi tekanan yang meningkat dari anggota parlemen Belanda, terutama dari oposisi, yang menuntut sanksi lebih ketat terhadap Israel. Veldkamp semakin frustrasi karena hambatan dari Jerman terkait langkah unilateral dan desakan agar Belanda tidak menunggu keputusan sanksi Uni Eropa, melainkan menjatuhkan sanksi sendiri kepada Israel.
Kepergian Veldkamp meninggalkan posisi menteri luar negeri Belanda kosong, sementara Uni Eropa tengah berupaya mengamankan jaminan keamanan untuk Ukraina dan melanjutkan perundingan dengan Amerika Serikat terkait tarif perdagangan.
Meskipun sanksi terbatas Belanda terhadap Israel, negara tersebut terus mendukung rantai pasokan jet tempur F-35 Israel.
Riset dari Gerakan Pemuda Palestina yang dibagikan kepada Al Jazeera pada bulan Juni menunjukkan, bahwa kapal-kapal yang membawa komponen F-35 sering berlabuh di pelabuhan Rotterdam, yang dioperasikan oleh perusahaan pelayaran Denmark, Maersk.