Menurutnya, pelestarian lingkungan harus ditempatkan sejajar dengan upaya menjaga jiwa, akal, agama, keturunan, dan harta. Hal ini sekaligus memperluas dimensi tujuan syariat dalam konteks kekinian.
Acara ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat baru di kalangan mahasiswa dan sivitas akademika untuk menjadikan isu lingkungan sebagai bagian dari pengamalan agama.
“Belajar dari keteladanan Nabi, kita diajarkan untuk hidup sederhana, tidak merusak, dan selalu berpihak pada kelestarian bumi. Spirit inilah yang kami harap tumbuh dalam setiap aktivitas keagamaan di kampus maupun masyarakat,” tutup Arsyad.
(Fahmi Firdaus )