Sementara itu, Dimas, mahasiswa New York University, menyebut momen penyambutan ini menjadi kebanggaan tersendiri. Menurut Dimas, kesempatan Indonesia berbicara di forum dunia adalah hal yang membanggakan.
“Bangga sih, karena kan dengar-dengar juga kita urutan ketiga, kan? Kita bisa berbicara di depan negara-negara yang penting lainnya. Sebagai mahasiswa, saya bangga sih,” ungkapnya.
Hal senada diungkapkan Felice Nathania Pudya, mahasiswa Columbia University, yang menyebut kehadiran Presiden Prabowo di SMU ke-80 PBB sebagai sebuah kehormatan besar bagi Indonesia. Ia menambahkan, posisi Indonesia sebagai pembicara ketiga dalam Debat Umum PBB patut dibanggakan.
“Dari mahasiswa, kami sungguh berterima kasih atas kehadiran Pak Prabowo di New York. Dan kami juga menantikan pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB. Dan kami selalu mendukung apa pun yang dapat memajukan Indonesia,” ucap Felice.
(Arief Setyadi )