Mengenai persepsi atas demonstrasi, jawaban terbanyak adalah kerusuhan (26,9 persen), tolak kenaikan gaji DPR (17,1 persen), menyampaikan aspirasi (15,7 persen), serta tuntut keadilan korban ojol Affan Kurniawan (10,6 persen).
“Selain itu ada yang menjawab bubarkan DPR (5,3 persen), kekecewaan rakyat (5 persen), tuntutan 17+8 (3,3 persen), jalanan macet (3,3 persen), dan aksi damai (2,8 persen),” jelas Rico.
Untuk pemicu aksi demonstrasi, tertinggi yakni kenaikan gaji dan tunjangan DPR (30,2 persen), perilaku arogan DPR (9,8 persen), DPR tidak peduli rakyat (8,1 persen), kesulitan ekonomi (6,5 persen), serta kesenjangan ekonomi (4,2 persen).
“Pejabat korupsi dan kekecewaan rakyat kepada DPR masing-masing 4 persen, kinerja buruk 3,1 persen, serta pejabat tidak empati 2,6 persen,” pungkasnya.
(Awaludin)