Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

BNPB Laporkan Sejumlah Rumah Rusak Imbas Gempa M6,5 Sumenep dan Pulau Sapudi

Muhammad Refi Sandi , Jurnalis-Rabu, 01 Oktober 2025 |06:20 WIB
BNPB Laporkan Sejumlah Rumah Rusak Imbas Gempa M6,5 Sumenep dan Pulau Sapudi
Rumah warga rusak akibat gempa di Sumenep/Foto: Istimewa
A
A
A

JAKARTA - Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Sumenep dan Pulau Sapudi, Jawa Timur, Selasa tengah malam. Dampaknya sejumlah rumah warga porak-poranda akibat gempa bumi tektonik itu.

"Dari hasil monitoring sementara per pukul 01.00 WIB, gempa bumi tersebut telah menyebabkan empat rumah warga di Kabupaten Sumenep mengalami kerusakan di bagian dinding. Hasil laporan visual, kondisi dinding rumah warga roboh dan puing berserakan jatuh ke tanah," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Rabu (1/10/2025).

Aam sapaan karibnya itu menyebut data sementara untuk wilayah terdampak di Kabupaten Sumenep meliputi empat kecamatan seperti Gayam, Nonggunong, Talango dan Saronggi.

"Belum ada laporan mengenai korban jiwa dari fenomena geologi tersebut. BNPB akan terus berkoordinasi dengan lintas instansi gabungan baik di pusat maupun di daerah," ucapnya.

Aam mengatakan mulai pagi ini, tim BPBD akan kembali turun ke lapangan untuk monitoring, kaji cepat dan mengambil upaya lain yang dianggap perlu dalam penanganan darurat. Data perkembangan terbaru akan dilaporkan secara berkala.

BNPB mengimbau warga agar tetap tenang, tidak panik namun tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa susulan.

Sebagai langkah kesiapsiagaan, masyarakat disarankan segera mencari tempat aman dan menghindari bangunan yang retak atau berpotensi roboh, memastikan jalur evakuasi di rumah, sekolah, dan tempat kerja bebas hambatan, serta menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan pokok, obat-obatan, dokumen penting termasuk senter. Selain itu, warga juga dihimbau untuk mematikan aliran listrik, gas, dan air jika diperlukan untuk mencegah risiko kebakaran atau kebocoran.

Abdul menambahkan bagi para warga yang sedang berada di gedung tinggi disarankan untuk tidak menggunakan lift untuk sementara waktu jika terjadi gempa bumi. Sebagai alternatif yang aman, warga dapat menggunakan tangga darurat.

"Sebagai penguat sistem peringatan dini, masyarakat juga dapat membuat alarm darurat dari perkakas rumah tangga seperti panci atau kaleng bekas yang disusun atau ditumpuk ke atas. Jika terdapat guncangan dari aktivitas gempa bumi, maka perkakas itu akan terjatuh dan menimbulkan suara sebagai pertanda adanya bahaya. Terakhir, masyarakat diharapkan hanya mengikuti perkembangan informasi resmi dari BMKG, BNPB, dan BPBD melalui kanal terpercaya, serta tidak terpancing oleh informasi yang belum terverifikasi kebenarannya," ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,35° LS ; 114,22° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 58 Km arah Tenggara Sumenep, Jawa Timur pada kedalaman 12 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif bawah laut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono di Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Daryono menambahkan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Pulau Sapudi V-VI MMI; daerah Sumenep, Pamekasan dan Surabaya dengan skala intensitas III-IV MMI; daerah Tuban, Denpasar dan Gianyar dengan skala intensitas III MMI; daerah Tabanan, Buleleng, Kuta dan Banyuwangi dengan skala intensitas II-III MMI; daerah Lombok Utara, Kota Mataram, Lombok Tengah, Malang dan Blitar dengan skala intensitas II MMI.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 00.29 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M4.4," jelasnya.

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement