Penilaian positif terhadap Prabowo kembali meningkat setelah pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB di New York, yang menyerukan perdamaian antara Palestina dan Israel.
“Tampilnya kembali Indonesia di panggung dunia membangkitkan rasa bangga publik,” tandas Johan.
Sementara itu, wacana pemakzulan yang sempat bergema kini meredup, berganti dengan isu ijazah palsu yang menyerang Jokowi serta keabsahan latar belakang pendidikan Wapres Gibran.
“Nyatanya publik masih merasakan hasil pembangunan infrastruktur selama era Jokowi,” tegasnya.
Munculnya sosok Gibran juga dinilai sebagai representasi politik anak muda, mengingat milenial dan Gen Z kini mendominasi demografi pemilih.
“Prabowo–Gibran menjadi simbol harapan baru untuk mewujudkan tekad Indonesia Emas, alih-alih ‘Indonesia Gelap’ seperti banyak digaungkan,” pungkas Johan.
(Awaludin)