JAKARTA – Pegiat media sosial Mustofa Nahrawardaya membeberkan perbedaan aksi koboi yang dilakukan mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), dengan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa.
“Saya contohkan tiga orang ini saya komparasi sekarang: Pak Purbaya, Sri Mulyani, sama LBP,” ujarnya dalam program Rakyat Bersuara di YouTube Official iNews bertema Purbaya Akan “Reset” Indonesia? pada Selasa (29/10/2025).
Menurutnya, dahulu LBP pernah ditanya oleh awak media bakal ke mana tahun 2024 mendatang, sebab dia telah memiliki banyak jabatan sebelumnya.
“LBP ngomong apa coba, ditanya tahun 2024 menjelang pemilu oleh wartawan. ‘Bapak mau ke mana tahun 2024, jabatan Bapak sudah banyak sekali, bertumpuk-tumpuk, berderet-deret gitu’,” tuturnya.
Ia menerangkan, LBP lantas menyatakan jika dia bakal beristirahat untuk menghargai istri dan loyalis istri, yang mana pernyataan itu membuat warganet terkaget-kaget betapa loyalnya LBP pada istrinya. Faktanya, LBP kini justru kembali menduduki jabatan.
“‘Ah saya loyal kepada istri, istri sudah bosan kita akan istirahat, jadi kita akan istirahat.’ Masih ingat tidak kalimat itu? Itu familier, media sosial tak bisa dibohongi karena ada jejak digitalnya. Tapi sekarang beliau jadi apa? Jadi omongannya itu seperti ngagetin warganet gitu loh, ‘woh hebat sekali ya Pak LBP itu betul-betul mau istirahat karena menghargai istri, loyalis istri’, tapi faktanya sekarang adalah beliau masih menjabat,” tuturnya.
Dia menambahkan, sedangkan Sri Mulyani juga dahulu pernah berbicara tentang pajak. Pernyataannya itu justru memunculkan reaksi dari kalangan masyarakat.
“Bu Sri Mulyani ngomongin pajak, ‘kalau kalian tidak membayar pajak ya kalian silakan pindah dari Indonesia, berarti Anda enggak NKRI’. Ini kan sebenarnya sama-sama koboi kan?” jelasnya.
Dia lantas menyinggung tentang Purbaya yang wajahnya terlihat menyenangkan saat dilihat. Sebab, pernyataan ceplas-ceplos Purbaya justru dianggap menyenangkan dan tidak melukai hati masyarakat Indonesia.
“Tapi lihat Pak Purbaya, saya enggak kenal sama sekali ya Pak Purbaya, pertama tiba-tiba wajahnya itu bisa menyesuaikan dengan wajah-wajah Gen Z gitu, menyenangkan melihat wajah beliau ini kasatmata dahulu, ada harapan. Beliau kalau ngomong itu menyenangkan gitu, ceplas-ceplosnya itu bukan melukai,” bebernya.
Ketiga orang tersebut, menurutnya, meski sama-sama bersikap koboi, tapi mengapa aksi koboi Purbaya lebih disukai masyarakat. Sebab, pernyataan Purbaya lebih mengena di hati masyarakat.
“Sekarang mohon maaf sebut nama karena anu jejak digital, Pak LBP setiap bersikap seperti koboi kira-kira menyenangkan atau menjengkelkan? Menjengkelkan. Tapi persoalannya kenapa Purbaya lebih disukai? Karena nge-tone dengan hati masyarakat zaman sekarang,” katanya.
(Arief Setyadi )