“Saya kira ini perlu jadi atensi terutama Kominfo, perlu ada sistem perlindungan yang lebih ketat lagi terhadap konten-konten negatif supaya bisa memberikan perlindungan kepada anak-anak,” kata dia.
Margaret lalu menjelaskan upaya penanganan dari KPAI, khususnya kepada korban anak dari insiden tersebut. Ke depan, ia berharap lingkungan pendidikan bisa menjadi tempat yang lebih aman dan nyaman bagi para siswa.
“Pertama fokus kepada layanan kesehatan kepada anak-anak yang jadi korban luka di semua tempat. Tentu pemulihan ini sifatnya bukan sekadar fisik karena beberapa gangguan pendengaran harus sampai tuntas,” ucap dia.
Selain fisik, penanganan trauma dan healing juga menjadi prioritas bagi pihak kepolisian maupun KPAI. “Tidak hanya bagi anak-anak yang luka, tapi anak-anak yang sekolah tentu butuh pendampingan untuk mengatasi trauma. Ini perlu jadi atensi bersama terkait keberadaan kasus di satuan pendidikan,” pungkasnya.
(Arief Setyadi )