“Apa yang dilakukan Teddy Indra Wijaya adalah bentuk tertinggi dari pelayanan publik. Ia hadir bukan sebagai pejabat, tetapi sebagai manusia yang mau mendengar,” imbuhnya.
Ditambahkan Amsori, umumnya seorang pejabat hanya bertindak sebagai pengambil keputusan di dalam ruang rapat. Lain hal dengan Teddy yang menghadirkan model kepemimpinan dengan memindahkan ruang kerja ke tengah masyarakat.
Dengan hadirnya seorang pejabat di tengah masyarakat memiliki efek psikologis, di mana mereka merasa didengar hingga dihargai. Setidaknya, sikap Teddy mampu mengikis sekat antara pejabat dan masyarakat.
“Di mata saya, Teddy hadir sebagai wujud negara yang mengasuh, bukan mengatur. Ini penting, karena negara tidak cukup hanya membuat aturan, negara harus hadir dalam rasa, hadir dalam kehidupan warganya,” pungkasnya.
(Arief Setyadi )