Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Selidiki Korupsi Layanan Ibadah Haji, KPK Soroti Perbedaan Harga antara Indonesia dan Negara Lain

Jonathan Simanjuntak , Jurnalis-Jum'at, 21 November 2025 |03:05 WIB
Selidiki Korupsi Layanan Ibadah Haji, KPK Soroti Perbedaan Harga antara Indonesia dan Negara Lain
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki dugaan korupsi terkait layanan ibadah haji di lingkungan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). KPK menyoroti tingginya harga layanan haji yang dibayarkan Indonesia dibandingkan negara lain.

“Jemaah haji dari Indonesia ada, Singapura ada, Malaysia ada, Jepang ada. Hampir satu hamparan dengan kita. Harganya beda, silakan dicek,” ujar Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, Kamis (20/11/2025).

“Di Indonesia berapa puluh juta, eh berapa ratus juta. Di Singapura berapa puluh juta, di Malaysia berapa puluh juta. Silakan teman-teman bandingkan,” lanjutnya.

Menurut Asep, setiap negara mengajukan penawaran untuk mendapatkan layanan terbaik bagi jemaah, mulai dari penginapan, katering hingga transportasi. Namun harga yang lebih mahal dinilai tidak sebanding dengan kualitas layanan yang diterima jemaah Indonesia.

“Masing-masing negara nawar, bidding di sana. Makin dekat ke Masjidil Haram makin mahal. Pertanyaannya, dengan biaya yang lebih mahal, kenapa tempat tinggalnya lebih jauh? Itu yang sedang kita dalami,” ungkapnya.

 

Asep juga menyoroti kualitas makan dan transportasi jemaah yang dinilai tidak sesuai dengan besarnya biaya yang dikeluarkan.

“Bagaimana makanannya? Kenapa dengan biaya lebih mahal menunya seperti itu? Dengan biaya segini, kenapa bus yang kita peroleh AC-nya dan tahun pembuatannya seperti apa?” tambah Asep.

Ia menegaskan penyelidikan ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas layanan bagi jemaah haji. Prinsipnya sederhana: harga yang dibayar harus sepadan dengan layanan yang diberikan.

“Ada uang ada barang, ada uang ada layanan. Jangan sampai uangnya lebih mahal tapi layanannya tidak sepadan,” tegas Asep.

Sebagai informasi, KPK mulai menyelidiki dugaan korupsi di lingkungan BPKH. Penyelidikan ini berfokus pada layanan yang diterima jemaah, mencakup penginapan, katering, hingga transportasi selama pelaksanaan ibadah haji.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement