Ia juga menyoroti peran Pertamina dalam membenahi tata kelola migas nasional. Menurutnya, BUMN tersebut memiliki pengalaman memadai untuk mendorong perbaikan dan menghadapi tekanan dari berbagai kepentingan bisnis.
“Pertamina sudah memahami permainan lama maupun baru di sektor migas—monopoli, perlawanan mafia, hingga kepentingan swasta. Demi kepentingan nasional, Pertamina harus memperkuat diri di dalam negeri,” papar Hery.
Ia menilai masyarakat yang semakin cerdas dan sensitif terhadap harga serta kualitas menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Pertamina.
“Rakyat akan memilih yang murah dan berkualitas. Saya yakin Pertamina dapat menjawab kebutuhan itu dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujarnya.
Hery menutup dengan menekankan pentingnya tata kelola yang bersih serta penempatan SDM tanpa konflik kepentingan.
“Pertamina harus memperkuat governance. Tempatkan orang-orang yang bersih, merah putih, tanpa titipan. Seleksi ketat dan berbasis merit. Itu kunci untuk memastikan sektor migas memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat,” tegasnya.
(Awaludin)