Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bertemu Ketua MPR China, Ketua DPD: Hubungan Makin Strategis, Peluang Investasi Kian Terbuka

Achmad Al Fiqri , Jurnalis-Kamis, 04 Desember 2025 |11:20 WIB
Bertemu Ketua MPR China, Ketua DPD: Hubungan Makin Strategis, Peluang Investasi Kian Terbuka
Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin (foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Ketua DPD RI, Sultan B. Najamudin, menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan China terus menunjukkan penguatan signifikan seiring komunikasi intensif antar-pemerintah maupun antar-lembaga legislatif kedua negara.

Pernyataan itu ia sampaikan usai pertemuan dengan Ketua Chinese People’s Political Consultative Conference (CPPCC) Wang Huning di Ruang Delegasi Lantai 8, Nusantara III, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Setelah menerima delegasi CPPCC, lembaga setara MPR di China, Sultan menjelaskan bahwa fondasi hubungan erat Indonesia–Tiongkok telah dibangun sejak awal pemerintahan presiden terpilih. Pertemuan lanjutan antara pimpinan negara dan parlemen kedua pihak memperkuat sinyal bahwa kerja sama strategis tersebut akan terus berkembang.

Menurutnya, DPD RI secara rutin menjalin komunikasi dengan mitra parlemen di China karena melihat besarnya peluang investasi di Indonesia. Ia menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi yang sangat luas, mulai dari 38 provinsi, lebih dari 500 kabupaten/kota, hingga ribuan pulau yang membuka ruang kolaborasi di berbagai sektor.

"Potensi investasi kita sangat besar, dan pasar China juga besar. Harapannya sama: kita menjaga hubungan yang baik dan terus meningkatkannya," ujar Sultan, Kamis (4/12/2025).

 

Ia juga menyampaikan bahwa pimpinan CPPCC yang ia temui merupakan tokoh penting dan senior, dengan pandangan positif terhadap masa depan hubungan kedua negara. 

"Beliau menekankan pentingnya menjaga hubungan ini. Masa depan Indonesia dan Tiongkok sangat cerah jika terus dirawat," kata Sultan.

Sultan menegaskan, bahwa penguatan hubungan Indonesia–China tidak hanya akan memperluas peluang investasi, tetapi juga meningkatkan peran parlemen dalam diplomasi internasional di kawasan Asia.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement