"Inggris akan selalu menentang rezim brutal Putin dan mengecam mesin pembunuhnya apa adanya," ujar Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dalam sebuah pernyataan.
Insiden Salisbury memicu pengusiran diplomatik terbesar antara Timur dan Barat sejak Perang Dingin, dan hubungan antara Moskow dan London semakin memburuk sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, dengan Inggris memberikan bantuan militer dalam jumlah besar kepada Kyiv.
Dua orang Rusia yang dituduh oleh Inggris melakukan peracunan kemudian muncul di TV Rusia untuk membantah keterlibatan mereka, dengan mengatakan bahwa mereka hanyalah turis tak bersalah yang mengunjungi katedral kota tersebut. Ketiganya membantah terlibat.
Hughes mengatakan Rusia memiliki "selera risiko yang meningkat", merujuk pada aneksasi Krimea dan penembakan jatuh pesawat penumpang Malaysia Airlines, keduanya pada 2014, dan mengatakan serangan itu diperkirakan akan menjadi demonstrasi nyata kekuatan Rusia.
"Serangan terhadap Sergei Skripal oleh Rusia, tampaknya jelas, tidak dirancang semata-mata sebagai balas dendam, melainkan merupakan pernyataan publik, baik untuk konsumsi internasional maupun domestik, bahwa Rusia akan bertindak tegas demi kepentingannya sendiri," demikian menurut laporan tersebut.