Meskipun Putin sebelumnya telah mengecam Skripal sebagai pengkhianat, penyelidikan tersebut menyatakan tidak ada indikasi bahwa agen ganda tersebut berada dalam bahaya besar atau bahwa tindakan lebih lanjut dapat dilakukan untuk melindungi dirinya.
Laporan pada Kamis tersebut merupakan investigasi besar kedua yang menyalahkan Putin atas serangan di wilayah Inggris terhadap musuh-musuh yang dianggapnya sebagai musuh.
Sebuah penyelidikan pada 2016 menyimpulkan bahwa Putin kemungkinan telah memerintahkan pembunuhan Alexander Litvinenko, seorang pembangkang Rusia dan mantan agen dinas keamanan FSB, di London, dengan menggunakan polonium-210 radioaktif.
(Rahman Asmardika)