Ia menjelaskan, bahwa bencana alam merupakan tantangan besar yang terus dihadapi Indonesia. Karena itu, negara harus memiliki kesiapan menghadapi berbagai kemungkinan.
Menurut Prabowo, pengadaan helikopter atau alutsista lain tidak bisa dilakukan mendadak saat bencana terjadi. Karena itu, pembelian alutsista jauh hari sebelumnya merupakan bagian dari perencanaan pemerintah.
“Bencana alam adalah bagian dari tantangan yang terus kita hadapi. Untuk itu, kita harus siap menghadapi keadaan yang paling jelek sekalipun,” tegasnya.
“Kita tidak bisa kalau ada bencana, ada musibah, atau ada perang sekalipun, datang ke suatu toko untuk beli helikopter — tidak ada. Pemimpin harus berpikir ke depan. Pemimpin tugasnya memimpin, berhitung, merencanakan. Itu tugas pemimpin,” sambung Prabowo.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo mengatakan bahwa sebanyak 50 helikopter telah dikerahkan untuk penanganan bencana di wilayah Sumatera.
“Mungkin beberapa bulan, beberapa tahun yang lalu tidak ada yang bisa memperkirakan bahwa negara kita mampu mengerahkan 50 helikopter. Lima puluh helikopter sekarang sedang bergerak di daerah musibah,” tandasnya.
(Awaludin)