Firman juga menyinggung bahwa kebijakan reforma agraria turut berdampak pada kerusakan kawasan hutan. Ia menggambarkan sendiri betapa rawannya kondisi geologis di sejumlah daerah yang kini sering dilanda longsor.
Ia menilai bencana di Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Aceh harus menjadi alarm kuat agar pemerintah, masyarakat, dan seluruh pihak fokus menyelamatkan lingkungan. Firman pun menyayangkan masih adanya aktivitas pengangkutan kayu di tengah situasi krisis tersebut, meski aktivitas itu legal.
“Dalam kondisi bencana masih ada yang mengangkut kayu. Walaupun punya izin, saya minta ditindak tegas. Kalau perlu cabut izinnya. Itu pelecehan terhadap negara dan rakyat di daerah bencana,” tegasnya.
(Awaludin)