Akibat situasi tersebut, banyak pekerja bongkar muat memutuskan menghentikan sementara aktivitas mereka demi menghindari risiko kerusakan barang maupun keselamatan kerja.
“Ya kegiatan dihentikan sementara, nggak bisa jalan. Kalau banjir begini gimana mau bongkar muat? Barang-barang berisiko. Nunggu air surut dulu,” katanya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah meminta masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di 11 kelurahan di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu pada periode 1–10 Desember 2025.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan potensi rob tersebut dihimpun dari informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok terkait peringatan dini banjir pesisir.