‘’Posko menjadi lokasi pemantauan jaringan telekomunikasi oleh Balai Monitoring (Balmon) di tingkat wilayah, sekaligus ruang redaksi bersama untuk penyusunan narasi, informasi publik, dan berbagai konten terkait penanganan bencana,’’pungkasnya.
Sementara Fasilitator psikososial Save the Children, Syahferi Anwar, menjelaskan bahwa anak-anak di wilayah terdampak umumnya mengalami ketakutan ekstrem pada fase awal pascabencana. Suara hujan menjadi pemicu utama munculnya kembali memori traumatis.
“Begitu hujan turun, yang mereka cari pertama adalah orang tua. Objek lekat mereka terguncang,” ujar Syahferi.
Fenomena ini kata dia, berbeda dengan anak-anak di pesisir yang lebih terbiasa dengan banjir musiman dan memiliki kemampuan adaptasi lebih kuat.