Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kelompok Bersenjata Culik 28 Peziarah Muslim di Nigeria

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 24 Desember 2025 |14:15 WIB
Kelompok Bersenjata Culik 28 Peziarah Muslim di Nigeria
Ilustrasi.
A
A
A

JAKARTA – Sekelompok pria bersenjata menculik 28 peziarah Muslim yang sedang dalam perjalanan menuju acara keagamaan Islam tahunan di Negara Bagian Plateau, Nigeria tengah, demikian dilaporkan polisi setempat kepada BBC.

Para korban, termasuk wanita dan anak-anak, diserang di dalam bus mereka pada Minggu (21/12/2025) malam saat bus tersebut melintas di antara desa-desa.

Juru Bicara Kepolisian, Alabo Alfred, mengatakan pihak berwenang telah “mengerahkan aset” ke daerah yang terdampak untuk memastikan bahwa mereka yang diculik dapat diselamatkan.

Kabar penculikan ini muncul hanya sehari setelah pihak berwenang Nigeria mengumumkan pembebasan 130 siswa dan guru yang tersisa dari penculikan massal terpisah di sebuah sekolah berasrama Katolik di Negara Bagian Niger bulan lalu.

Seorang jurnalis yang berbasis di Negara Bagian Plateau mengatakan bahwa keluarga para korban terbaru telah mulai menerima tuntutan uang tebusan.

Polisi belum menyampaikan informasi apa pun tentang identitas pelaku yang mungkin terlibat.

Penculikan untuk tebusan oleh geng kriminal, yang dikenal secara lokal sebagai bandit, telah menjadi hal biasa di beberapa bagian Nigeria utara dan tengah.

Meskipun penyerahan uang tunai untuk membebaskan mereka yang ditahan adalah ilegal, diperkirakan cara ini banyak digunakan untuk menyelesaikan kasus dan menjadi sarana geng-geng tersebut mengumpulkan uang.

 

Insiden di Negara Bagian Plateau tidak terkait dengan pemberontakan Islamis yang telah berlangsung lama di timur laut negara itu, di mana kelompok-kelompok jihadis telah memerangi pemerintah selama lebih dari satu dekade.

Ketidakamanan di Nigeria kembali mendapat perhatian internasional pada November setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan mengirim pasukan ke negara tersebut. Trump menuduh kelompok militan Nigeria menargetkan orang-orang Kristen dalam aksi mereka.

Pemerintah federal Nigeria telah mengakui masalah keamanan, tetapi membantah bahwa orang Kristen menjadi sasaran khusus.

Pada Senin (22/12/2025), Menteri Informasi Mohammed Idris mengatakan bahwa ketegangan baru-baru ini dengan AS terkait ketidakamanan dan dugaan penganiayaan terhadap umat Kristen telah “sebagian besar terselesaikan”, sehingga menghasilkan hubungan yang lebih kuat dengan Washington.

Ia menambahkan bahwa penjaga hutan yang terlatih dan dilengkapi akan dikerahkan untuk mengamankan hutan serta daerah terpencil lainnya yang digunakan sebagai tempat persembunyian oleh kelompok kriminal, guna melengkapi operasi militer.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement