JAKARTA - Aksi teror biadab yang dilakukan teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua semakin massif di sepanjang tahun 2025. Korban dari masyarakat maupun aparat keamanan terus berjatuhan.
Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 mencatat sejumlah capaian signifikan dalam penegakan hukum dan pengamanan wilayah Papua sepanjang periode Januari hingga Desember 2025.
Dalam operasi tersebut, aparat keamanan menindak tegas kelompok teroris dengan hasil 15 anggota KKB tewas dan puluhan lainnya ditangkap.
“Selama satu tahun pelaksanaan operasi, aparat berhasil mengamankan 45 orang yang diduga terlibat jaringan KKB untuk menjalani proses penyelidikan lebih lanjut,”ujar Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Pol Yusuf Sutejo, dikutip, Senin (29/12/2025).
Aparat gabungan Polri dan TNI juga menyita 29 pucuk senjata api berbagai jenis, 4.194 butir amunisi, serta dua bahan peledak. Namun tidak hanya itu, sebanyak 14 lokasi yang diduga menjadi markas KKB berhasil dikuasai aparat keamanan.
Aksi Senyap Pasukan TNI
Pasukan gabungan Komando Operasi TNI Habema pimpinan Mayjen Lucky Avianto menembak mati 18 anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Jumlah anggota OPM atau KKB yang tewas merupakan salah satu yang terbesar.
Dalam operasi yang dilaksanakan secara terukur dan profesional sejak dini hari pada Selasa (13/5), TNI berhasil mensterilkan wilayah Kampung Sugapa Lama dan Kampung Bambu Kuning dari aktivitas kelompok bersenjata yang dipimpin oleh tokoh separatis Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker.
Koops Habema merupakan gabungan pasukan khusus dari tiga matra di TNI, yakni TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. Pasukan komando gabungan ini dibentuk untuk menyatukan pola operasi TNI dan Polri dalam menangani konflik di Papua. Pasukan Koops Habema diisi oleh prajurit-prajurit dari satuan elite TNI seperti Kopassus, Kostrad, Marinir, dan Kopasgat.
Saat ini Lucky Avianto menjabat sebagai Panglima Kodam XXIV/Mandala Trikora meliputi Merauke Papua Selatan.
Jenderal Kopassus ini memiliki karier cemerlang di TNI. Dia merupakan Abituren Akademi Militer (Akmil) 1996 A peraih predikat Adhi Makayasa alias lulusan terbaik. Sepanjang kariernya di militer, Lucky juga pernah diterjunkan ke berbagai medan operasi. Di antaranya adalah Operasi Keamanan Maluku hingga Operasi Keamanan Aceh.
TNI mengedepankan pendekatan teritorial yang humanis dalam menjalankan tugasnya sebagaimana diatur dalam Inpres RI No. 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua, dimana tugas dan kehadiran personel TNI di Papua tidak semata bersifat militeristik, tetapi juga sosial dan kemasyarakatan,” ujar Lucky Avianto dalam keterangannya kepada Okezone, beberapa waktu lalu.
Negara melalui TNI hadir di Papua bukan untuk menciptakan konflik, tetapi untuk menjamin hak dasar seluruh warga negara Indonesia, termasuk masyarakat asli Papua, dalam memperoleh rasa aman, pembangunan yang adil, dan perlindungan dari kekerasan.
“Setiap langkah yang diambil oleh TNI merupakan wujud nyata dari kehadiran negara dan tunduk pada prinsip legalitas, akuntabilitas, dan profesionalitas,”pungkasnya.
Komando Operasi TNI Habema sebelumnya juga berhasil menembak mati delapan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM)/KKB di Distrik Mewoluk, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.
Aksi Brutal KKB Tewaskan Warga hingga Aparat Keamanan
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Aibon Kogoya melakukan penembakan terhadap warga sipil di Kali Semen, Wadio Atas, Distrik Nabire Barat, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Jumat (17/10/2025). Sebanyak lima orang menjadi korban, satu di antaranya meninggal dunia.
KKB pimpinan Aibon Kogoya juga menembak mati dua personel Brimob Polri di Distrik Siriwo, Kabupaten Nabire, Papua Tengah. Kedua korban merupakan anggota Brimob dari Yon C Nabire, yakni Brigpol Muhammad Arif Maulana (34) dan Bripda Nelson Runaki (26). Dalam kejadian ini, dua senjata laras panjang turut hilang.
Kelompk teroris ini juga kembali melakukan aksi teror di Distrik Kiwirok, Kabupatan Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan. Dalam peristiwa tersebut, seorang prajurit TNI, Letda Inf. Fauzi Ahmad Zulkarnain gugur.
KKB Papua juga membunuh seorang anggota TNI dari Kodim 1715/Yahukimo, Serka Seger Mulyana. Korban yang sedang menjalankan tugas kemanusiaan dibunuh secara brutal dengan luka tembak di dada kanan dan dibacok.
Pelakunya adalah anggota OPM Kodap XVI Yahukimo pimpinan Elkius Kobak di Jembatan Kali Biru, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Dalam catatan Okezone, masih banyak korban tewas akibat kebiadaban kelompok separatis tersebut sepanjang tahun 2025. Harapan kita, Bumi Cendrawasih kembali damai di tahun 2026.
(Fahmi Firdaus )