Berikut pro-kontra yang terjadi sepanjang penanganan bencana di Sumatera, sebagaimana dihiimpun Okezone, Selasa (30/12/2025):
Pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto soal bencana sempat menuai kecaman publik. Ia menyebut bencana di Sumatera hanya mencekam di media sosial (medsos).
“Memang kemarin kelihatannya mencekam karena berseliweran di media sosial, tetapi begitu kami tiba langsung di lokasi, banyak daerah yang sudah tidak hujan. Yang paling serius memang Tapanuli Tengah, tetapi wilayah lain relatif membaik,” kata Suharyanto saat konferensi pers pada 28 November 2025.
Ia mengungkapkan hal itu saat memberikan penjelasan soal status bencana di Sumatera. Namun, ia kemudian meminta maaf atas pernyataannya kepada Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu. Permintaan maaf disampaikan saat melihat kondisi bencana di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru.
"Saya tidak mengira sebesar ini. Saya mohon maaf Pak Bupati. Ini, bukan berarti kami tidak peduli begitu,” kata Suharyanto, Minggu (30/11/2025).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia juga menjadi sorotan. Itu lantaran ia menyebut listrik di Aceh menyala 93 persen pada 7 Desember 2025. Namun, kondisi di lapangan tidaklah demikian.
Bahlil kemudian mengklarifikasi pernyataannya. Ia menjelaskan PLN melaporkan terkait kelistrikan di daerah Aceh sudah mencapai 93 persen pada 7 Desember 2025.
"Dan waktu itu PLN melaporkan kepada saya bahwa rasio elektrifikasi itu nanti di tanggal 7 hari, hari Minggu malam, hari Senin paling lambat itu sudah mencapai 93 persen," ujarnya.
"Atas dasar laporan karena mereka yang menguasai teknis, teman-teman PLN yang menguasai teknis, atas laporan itu kemudian dirapatkan dalam tim bencana, kemudian saya melaporkan kepada Bapak Presiden dan itu juga dilaporkan oleh PLN. Kira-kira itu ceritanya," tuturnya.
Ia pun akhirnya meminta maaf lantaran saat itu listrik di Aceh belum sepenuhnya pulih. Karena itu sebagai pemerintah juga ikut prihatin yang sedalam-dalamnya dan kalau ada yang memang belum maksimal kita memberikan pelayanan, kami memohon maaf," katanya.