Pengeboran dilakukan hingga kedalaman sekitar 40 meter dan telah menghasilkan sumber air yang dapat dimanfaatkan. Hingga 29 Desember 2025, dari 10 sumur bor yang telah selesai dikerjakan, enam titik di antaranya telah berhasil mengeluarkan air bersih.
Asep menambahkan, pada setiap titik pengeboran dibutuhkan waktu tunggu sekitar 30 menit hingga air yang keluar menjadi jernih dan layak digunakan oleh masyarakat.
Melalui sinergi antara BNPB, TNI, dan masyarakat setempat, proses pembuatan sumur bor tetap dapat berjalan meski dihadapkan pada kondisi lumpur yang cukup tebal. Pembersihan material lumpur di wilayah terdampak juga terus dilakukan secara bertahap agar pengerjaan dapat berjalan optimal.
Untuk menjaga keberlanjutan fungsi sumur bor, BNPB telah mengumpulkan para kepala desa agar bersama-sama menjaga dan merawat fasilitas tersebut. Apabila terjadi kerusakan, masyarakat diimbau segera berkoordinasi dengan Koramil 29/Langkahan.