JAKARTA - Satu alasan pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tetap mempertahankan Golkar dalam koalisi disebabkan karena pemerintah tak mempunyai ketidakpercayaan diri.
"Lagi-lagi pemerintah tidak percaya diri kalau tidak merangkul Golkar, merangkul PKS, atau mempertahankan koalisi," kata Politisi Golkar Bambang Soesatyo dalam dialog kenegaraan DPD, di Jakarta, Rabu (9/3/2011).
Menurutnya, karena tawaran ke PDIP tidak disambut, maka pemerintah kembali ke pacar lama. Hal itu berarti, desakan Partai Demokrat agar Partai Golkar keluar koalisi menjadi angin lalu.
"Kalau pertemuan itu tidak menemukan kesepakatan, maka Golkar berada di luar koalisi," ujar Bambang.
Tapi, Bambang mengungkapkan, karena telah terjadi kesepakatan dengan presiden tentang peran dan kedudukan anggota koalisi untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat tanpa pemaksaan kehendak untuk melanggengkan kekuasaan, maka Golkar tetap dalam koalisi.
Golkar, lanjut Bambang, tetap akan kritis tehadap pemerintah di parlemen.
"Sikap kritis ini dilakukan semata-mata demi kesejahteraan rakyat, ekonomi kuat, demokrasi yang sehat dan komitmen terhadap pemberantasan korupsi," katanya.
(Stefanus Yugo Hindarto)