MOSKOW - Pemimpin Libya Muammar Khadafi mengaku siap menyerahkan jabatannya dengan ganti diberikan jaminan keamanan. Laporan ini disebutkan oleh sebuah surat kabar di Rusia hari ini.
Laporan dari Surat Kabar Kommersant menyebutkan bahwa Khadafi memang bersedia untuk lengser dari jabatannya. Hal ini keluar sehari setelah pertemuan antara Pimpinan North Atlantic Treaty Organization (NATO) Anders Fogh Rasmussen dan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.
Pertemuan itu berlangsung untuk mencari cara mengakhiri perang di Libya. Namun hingga kini belum jelas apa hasil yang diraih dari pembicaraan itu.
"Khadafi memberikan sinyal bahwa dirinya siap turun dari kekuasaannya. Tetapi sebagai gantinya dia diberikan jaminan keamanan," ungkap Surat Kabar Kommersant seperti dikutip Reuters, Selasa (5/7/2011).
Kommersant juga melaporkan bahwa pemimpin yang sudah berkuasa selama 42 tahun itu, menginginkan anaknya Saif al-Islam untuk diizinkan mencalonkan diri pada pemilihan umum bila dirinya bersedia mundur. Syarat tersebut sepertinya akan disetujui oleh pihak oposisi.
Sementara Saif sendiri sempat menyatakan bahwa tidak perlu ada negosiasi untuk mengakhiri kekuasaan ayahnya. Sementara pihak oposisi sendiri memastikan pihaknya akan mengizinkan Khadafi untuk tetap di Libya bila memutuskan untuk lengser.
(Fajar Nugraha)