“Dulu sehari bisa menghasilkan Rp100 ribu sampai Rp120 ribu, kini sudah tidak ada lagi,” tuturnya.
Agus mengaku mendapatkan bemo tersebut dengan cara membeli dari seorang teman. Kalau dulu harganya setara 120 emas. Satu emas pada tahun 80an harganya Rp5.000.
“Jadi kalau dirupiahkan ada sekitar Rp600 ribu. Kalau suku cadangnya kita sendiri yang cari dan perbaiki sendiri sebab tidak ada bengkel khusus untuk bemo ini,” pungkasnya.
(Risna Nur Rahayu)