Martinus menambahkan, di dalam bus Transjakarta Brigadir M sempat meminta surat kendaraan kepada pengemudi bus milik Pemprov DKI Jakarta tersebut, termasuk meminta surat SIM milik pelapor.
"Tetapi keduanya tidak ingin memberikan surat-surat kendaraan. Sehingga terjadilah keributan sampai akhir keluar kata-kata yang tidak terpuji 'saya berhak dan silahkan keluar'," tutur Martinus.
Cek cok mulut antara Brigadir M dan sopir Transjakarta berakhir setelah atasan Brigadir M datang dan masuk ke dalam bus Transjakarta. Atasan dari Brigadir M meminta sopir dan pelapor untuk berdamai.
"Pak Supono (atasan Brigadir M) naik bus, dia menanyakan apakah ada mengalami kerugian materi atau luka atau korban jiwa, ternyata tidak ada. Pak Supono meminta sopir Transjakarta dan pelapor untuk saling memaafkan," tutupnya.
Tetapi sebelum berakhir damai, caci maki yang dilontarkan Brigadir M kepada sopir Transjakarta mengundang perhatian penumpang bus tersebut. Salah seorang penumpang mengabadikan momentum saat polisi tersebut memarahi sopir Transjakarta. Lantas momentum tersebut diunggah ke salah satu media sosial hingga kemudian ramai diberitakan media.
(Muhammad Sabarudin Rachmat (Okezone))