JAKARTA - Mantan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto mengatakan, aparat penegak hukum terutama KPK dan Kejaksaan Agung (Kejagung) harus berinisiatif menelisik sejumlah nama asal Indonesia yang tercantum di dalam dokumen Panama Papers.
"Kalau gua penegak hukum ambil inisiatif, bisa KPK dan Kejagung, yang jelas bukan kepolisian karena ini udah beyond. Kalau penuntutan susah sudah melebihi lah, KPK atau Kejagung," ujar pria yang akrab disapa BW ini di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (6/4/2016).
Menurut dia, langkah awal yang bisa diambil kedua penegak hukum itu ialah dengan mengkonfirmasi langsung kepada pihak yang namanya masuk di daftar dokumen milik Mossack Fonseca. Mengingat, mereka membuat perusahaan di yuridiksi bebas pajak di luar negeri (offshore).
"Kalau ini kan bukan delik aduan, siapa pun bisa punya inisiatif termasuk penegak hukum. Setidak-tidaknya bikin pertemuan untuk klarifikasi ini apa. Ini sesunguhnya apa yang sih terjadi? Itu yang harus diklarifikasi lebih dulu," terang dia.
(Baca juga: Polisi Klarifikasi Tokoh Indonesia yang Tercantum di Panama Papers)
Lebih lanjut, BW menyebut, seharusnya pemerintah bisa jeli melihat data yang menampilkan nama-nama pesohor tanah air itu sebagai informasi awal untuk melakukan tindakan lebih lanjut atas hal tersebut.
"Kalau kayak gini harusnya pemerintah melihat ini sebagai informasi. Kan lu mesti olah, mestinya intelijen penegakan hukum jalan," tandasnya.
Panama Papers adalah nama dokumen yang dibocorkan koalisi wartawan investigasi internasional pada Minggu 3 April 2016 kemarin. Dokumen tersebut berasal dari Mossack Fonseca, sebuah firma hukum asal Panama.
Dokumen itu meliputi data transaksi rahasia keuangan para pimpinan politik dunia, skandal global, dan data detail perjanjian keuangan tersembunyi para pengemplang dana, pengedar obat-obatan terlarang, miliarder, selebriti, bintang olahraga, dan lainnya.
Terdapat 2.961 nama individu ataupun perusahaan yang muncul saat kata kunci "Indonesia" dimasukkan. Selain itu, pada laman yang sama pun, muncul 2.400 alamat di Indonesia yang terdata dalam kolom "Listed Addresses".
(Awaludin)