MEDAN - Kapolresta Medan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto menegaskan, longsor dan banjir bandang yang merenggut korban jiwa di kawasan wisata Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Sumatera Utara murni bencana alam. Pihaknya belum menemukan adanya indikasi kelalaian manusia dalam insiden yang telah menewaskan 16 orang itu.
Hal itu dikatakan Mardiaz saat meninjau lokasi identifikasi jenazah korban longsor dan banjir bandang tersebut di RS Bhayangkara Medan. "Sejauh ini belum ada kita temukan, ataupun laporan dari masyarakat terkait aksi pengrusakan hutan disana,"sebutnya, Selasa (17/5/2016).
Berdasarkan informasi dikumpulkan dari masyarakat, diketahui bahwa lokasi Air Terjun Dua Warna memang kerap menjadi langganan banjir bandang setiap tahunnya. 16 orang yang menjadi korban pada banjir bandang Minggu 15 Mei 2016 pun bukan kejadian pertama.
(Baca juga: Lima Korban Air Terjun Dua Warna Masih Dicari)
"Itu makanya kemarin ada permintaan dari Pak Gubernur agar lokasi itu ditutup sementara, sampai ada kajian yang menyatakan lokasi itu aman. Karena memang setiap tahun ada banjir bandang di situ," tegasnya.