6 Poin Pidato Suu Kyi Soal Rohingya, Cek Mana yang Benar

Rifa Nadia Nurfuadah, Jurnalis
Rabu 20 September 2017 09:48 WIB
Pengungsi Rohingya terlihat di kamp penampungan Cox's Bazar, Bangladesh, 19 September 2017. (Foto: Cathal McNaughton/Reuters)
Share :

NAYPYIDYAW - Sekian lama bergeming dalam keheningan, Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi tampil di hadapan para diplomat dan pejabat Myanmar di Naypyidyaw, Selasa 19 September. Suu Kyi menyampaikan pidato tentang krisis yang terjadi di negara bagian Rakhine dan menyebabkan sedikitnya 400 ribu etnis minoritas Rohingya harus mengungsi ke Bangladesh.

Dalam pidato berbahasa Inggris yang disampaikan selama 30 menit, untuk pertama kalinya Suu Kyi memaparkan situasi di kawasan utara Rakhine. Suu Kyi juga menanggapi kritik internasional terhadap dirinya dan pemerintahannya.

Suu Kyi mengaku prihatin melihat kondisi di Rakhine State. Bahkan ia juga mengecam kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di negara bagian tersebut.

“Kami juga prihatin. Kami ingin mencari tahu seperti apa masalah sesungguhnya. Ada tuduhan dan kontra-tuduhan. Kami harus mendengar semuanya. Kami harus meyakinkan bahwa tuduhan itu berdasarkan bukti yang solid sebelum mengambil aksi,” ujar perempuan berusia 72 tahun itu, seperti dikutip Guardian.

BACA JUGA: Angkat Bicara Soal Rohingya, Suu Kyi: Kami Juga Prihatin

Tidak hanya itu, Suu Kyi juga menekankan pentingnya tidak memandang krisis ini sebagai isu agama. “Kami tidak ingin Myanmar menjadi negara yang terbelah akibat keyakinan atau perbedaan etnis. Kita semua memiliki hak atas beragam identitas kita,” tegasnya, dilansir dari AFP.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya