"Pak penghulu tidak mau menikahkan, karena tidak melengkapi surat pengantar dari kantor desa. Nah, dari situ orang sudah curiga, kerabat dari (mampelai) perempuan coba mengecek ke kampung asal Rahmat di kampungnya, kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba dan diketahui jika identitas Rahmat berjenis kelamin perempuan," ujar Ansar.
Setelah diketahui perempuan, warga pun mendesak Rahmat agar mengakui yang sebenarnya. Warga juga membawa Rahmat ke Polsek Bontotiro. Di hadapan polisi, Rahmat akhirnya mengaku dirinya perempuan. Maka pada Rabu 28 September lalu terungkaplah jika pernikahan itu terjadi sesama jenis.
Usai terbongkar pernikahan sejenis, Camat mengaku belum mengetahui keberadaan Rahmat. Sementara Safira sudah kembali ke orangtuanya.
"Saya belum tau di mana dia sekarang, terakhir saya tahu saat diperiksa polisi," pungkasnya.
(Salman Mardira)